salam,
salju sudah berhenti turun, tapi musim dingin masih menancap tegar di udara hessen. januari hampir berakhir, ujian sudah memanggil. desember 2014 saat salju turun masih segar rasanya ingatan tentang Feststellungsprüfung di akhir tahun 2013, leganya setelah ujian itu berakhir dan santainya menghabiskan waktu kosong hingga awal tahun. saya pergi ke pasar natal, secara konkret itu adalah kali pertama saya pergi ke pasar natal. terkesan, menyenangkan. bayangkan, betapa menyenangkan waktu itu rasanya ketika ujian berhasil dilewatkan dan ada beberapa teman baik yang bisa menemani melepas ketegangan otak pasca ujian dan packing pindahan.
dingin sekali udara hari ini, menusuk sekali.
semakin aja saya kangen udara jakarta, rindu sekali rasanya.. ya, panasnya jakarta pun saya kangenin. lucu sebenarnya kalo ingat selama saya pulang februari tahun lalu, there was not a thing bothering me...panasnya, riweuhnya, bisingnya bahkan macetnya pun saya nikmati dengan senang hati. cuma yang saya sesalkan cuma satu, kecepatan internet di tanah air yang sangat lamban pernah bikin saya merasa kalang kabut karena harus ikut pendaftaran online, tapi lagi-lagi, koneksinya menyebalkan.
kamu tau, semakin lama saya disini semakin saya tau betapa kacaunya tanah air dan betapa tertatanya negeri tempat saya menulis post ini, tapi anehnya semakin saya rindu tanah air.
pernah suatu hari saya pergi keluar dengan ibu saya, saya hanya mengenakan pakaian seadanya yang tersisa di lemari, saya gak banyak ambil pusing karena memang gak perlu pusing. kalau di jerman, saya harus cek perkiraan suhu dulu, apakah hari itu akan hujan, panas, turun salju, temperaturnya berapa, ya biar gak salah kostum. lalu masuk mobil, gak perlu saya nunggu tram yang kalo telat semenit dua menit harus nunggu tram selanjutnya dateng dulu. dan yang paling spontan, saking nyamannya, saya masuk mobil tanpa membawa apapun selain handphone saya. simple freedom: saya gak harus parno apa saya sudah bawa kunci rumah dan paspor.
satu tahun sudah saya di jerman, saat saya liburan di indonesia tahun lalu, tapi satu tahun itu bagai gak pernah ada lho. kebiasaan saya masih aja kayak saya gak pernah ke sini, memang 18 tahun di tanah air dan 1 tahun di eropa belum bisa setara, setinggi apapun excitementnya. saya masih suka jajan tahu gejrot di pinggir jalan, masih suka buang sampah sembarangan (uh my bad:p) cuma yang gak saya sadarin cuma speed berjalan kaki saya agak lebih cepat dibanding orang-orang sekitar, itu pun saat saya lagi gak sadar aja...
banyak orang indonesia yang meninggalkan indonesia dengan bangga dan gembira, tapi saya bukan. bukan sepenuhnya bergembira.
banyak orang indonesia yang ingin pergi meninggalkan indonesia, saya sudah meninggalkan indonesia dan berencana kembali.
be gold, tanah airku.
karena seindah-indahnya rumah orang lain, lebih nyaman rumah sendiri.
salam,
yang belum bisa move on dari indonesia
Tiap ke luar negeri, memang keliatan banget negeri ini carut marutnya. Ya, alasannya sih negara berkembang.
ReplyDeleteNegeri orang memang terlihat asik dan menyenangkan ketika kita kesana untuk liburan atau belajar, namun jika bekerja jangka panjang sejauh pengalamanku lebih enak di Indonesia, karena lingkungan sosialnya yang ramah dan mungkin krn bawaan kita yang dibesarkan dengan culture seperti ini.
yang gue mau jadi guru aja T_T
ReplyDelete